Wanita memakai kosmetik pria, bisa merusak kulit wajah

Di pasaran, banyak brand kecantikan yang tidak hanya mengeluarkan perawatan kulit untuk wanita tapi juga pria. Rangkaian produk untuk pria umumnya tidak jauh berbeda mulai dari pembersih wajah, scrub, pelembap, krim malam juga sabun mandi.

Perbedaan lini perawatan ini kerap dianggap hanya sebagai strategi marketing untuk menjaring lebih banyak konsumen dengan target pasar yang berbeda. Namun sebenarnya ada alasan tersendiri kenapa perawatan kulit untuk pria dan wanita perlu dibedakan. Bukan sekadar untuk meningkatkan penjualan.

Dijelaskan ahli dermatologi Dr Geeta Oberoi, struktur kulit pria berbeda dengan wanita. Faktor hormon lah yang paling memengaruhi kondisi kulit pria dan wanita.

“Biasanya, kulit pria 20 sampai 30 persen lebih tebal, sehingga teksturnya lebih kencang dan daya serapnya terhadap air juga lebih tinggi,” ujarnya, seperti dikutip dari Times of India.

Karena kulit yang lebih tebal, maka ketahanannya pada proses pengelupasan kulit juga lebih tinggi. Itulah sebabnya kenapa kebanyakan produk perawatan kulit untuk pria, seperti sabun muka atau scrub memiliki butiran yang lebih kasar.

Begitu juga pelembap, umumnya diformulasi dengan tekstur yang lebih ringan dan bebas minyak. Mengingat faktor hormon membuat kulit sebagian besar pria cenderung berminyak.

Lalu apa yang terjadi bila wanita menggunakan produk perawatan pria, terutama pada wajahnya? Jika hanya sesekali pemakaian, efek yang ditimbulkan pada wajah umumnya tidak terlalu signifikan. Namun apabila dijadikan perawatan rutin, berisiko merusak kulit wanita yang cenderung lebih halus dan tipis.

Pemakaian jangka panjang berpotensi merusak kulit, mulai dari kulit kering hingga iritasi. Memakai produk yang tidak tepat juga bisa mempercepat timbulnya kerutan pada wajah.