Peeling wajah

MUNGKIN ANDA PERNAH MENDENGAR TENTANG CHEMICAL PEELING UNTUK WAJAH. SEBETULNYA APA SIH CHEMICAL PEELING ITU? DAN APA KEGUNAANNYA BAGI WAJAH KITA? BERIKUT PENJELASANNYA.

Featured Product:

Ainie Whitening Perfumed Body Lotion

Ainie Whitening Perfumed Body Lotion

Lotion dengan Scleroglucan dan Lactic Acid untuk menjaga kelembaban kulit. Diperkaya dengan bahan aktif untuk membantu kulit tampak lebih cerah, serta kombinasi Vitamin E dan UV Filter untuk melindungi kulit dari tanda-tanda penuaan dini yang diakibatkan efek negatif sinar matahari. Dengan pemakaian yang teratur akan membantu menjaga elastisitas kulit sehingga kulit tetap sehat dan cerah.

Chemical peeling dengan bahan-bahan kimia merupakan salah satu cara
tercepat untuk mendapatkan tampilan kulit yang ideal. Ini karena proses
peeling mampu mengelupaskan kulit mati sekaligus merangsang pembentukan sel kulit baru. Simak ulasan tentang serba-serbi chemical peeling ini.

Apakah yang dimaksud Chemical Peeling?
Ini adalah proses pengelupasan kulit dengan larutan kimia dalam bentuk
cairan yang dioleskan pada kulit. Akibat dari pembubuhan larutan kimia
ini lapisan kulit yang mati akan luruh, dan kulit baru yang muda pun terlihat.

Bahan apa saja yang dipakai dalam chemical peeling?
Bahan chemical peeling yang umum digunakan adalah bahan yang bersifat acid (asam) seperti Alpha Hydroxy Acid (AHA), Trichloroacetic acid (TCA) serta phenol. Sementara acid yang masuk dalam golongan AHA seperti glicolyc acid termasuk jenis
peeling yang ringan.

Jenis ini sesuai bagi mereka yang menginginkan tampilan kulit wajah cerah tanpa harus “menderita” dengan tampilan kulit wajah yang memerah drastis atau mengelupas parah. Untuk peeling yang
lebih dalam biasanya digunakan TCA, dan phenol untuk peeling yang paling intensif.

Bagaimana pasien harus memilih peeling?
Penggunaan chemical peeling sangat tergantung kepada kondisi kulit pasien. Tiap masalah pada kulit dibutuhkan jenis peeling yang berbeda, atau jenis peeling-nya sama
tapi tingkat konsentrasinya berbeda. Ini tergantung dari masalah kulit pasien, juga preferensi serta keahlian dokter terhadap bahan kimia peeling.

Untuk pasien yang kasusnya termasuk “ringan” seperti ingin menghilangkan garis halus di seputar bibir atau sudut mata, juga menghilangkan bekas-bekas jerawat, maka dapat digunakan superficial chemical peel. Jenis peeling superficial (permukaan kulit) termasuk jenis peeling ringan karena menggunakan bahan kimia dengan konsentrasi rendah, sehingga pengerjaannya pun relatif singkat. Tapi, karena itu pula mereka yang memilih melakukan peeling superficial sangat dianjurkan untuk mengulanginya lagi (dengan interval waktu tertentu) supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.

Bagi pasien yang kasusnya lebih berat seperti kerut maupun luka parut
(scar) yang dalam, noda-noda yang disebabkan pigmentasi dan sebagainya dapat dilakukan medium atau deep peeling dengan TCA maupun phenol. Pada deep peeling efek rasa sakit yang muncul akan cukup tinggi. Karenanya dalam pengerjaannya Anda akan diberikan bius atau anestesi, dan sesudahnya Anda harus mengonsumsi obat penghilang rasa sakit. Karena dalam deep peeling digunakan larutan kimia dengan konsentrasi tinggi maka waktu pemulihannya jadi lebih lama dibanding jenis superficial atau medium. Meski begitu, hasilnya akan jauh terlihat lebih maksimal.

Apa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih peeling?
Hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah kondisi kulit pasien,
serta masalah yang dihadapinya. Sesudahnya usia, riwayat kesehatan
pasien dan riwayat kulitnya (apakah termasuk jenis peka, apakah alergi
terhadap bahan tertentu, apakah cenderung untuk timbul keloid) juga
menjadi bahan pertimbangan sebelum menjalani terapi chemical peeling ini.

Apa semua bahan peeling akan menimbulkan efek seperti kulit merah atau mengelupas?
Semua itu tergantung dari bahan yang digunakan, kadar konsentrasi zat
kimia yang dipilih serta lama pembubuhannya. Glycolid acid atau AHA
yang digunakan dalam konsentrasi rendah jarang menimbulkan efek kulit merah atau kulit mengelupas. Dan, kalau toh ada biasanya akan minimal. Semakin tinggi konsentrasi bahan aktif yang digunakan, semakin tinggi pula efek yang akan dirasakan. Tidak hanya kulit yang merah dan mengelupas, kulit yang berubah warna menjadi cokelat kehitaman, bersisik atau rasa perih dan panas pun bisa terjadi. Tapi ini merupakan bagian dari proses pengelupasan yang wajar, di mana pada akhirnya akan digantikan dengan kulit yang baru.

Banyak yang khawatir sering peeling kulit akan jadi tipis sehingga rentan terluka. Benarkah?
Tentu saja tidak. Harap diingat, kulit akan terus mengalami proses
peremajaan sehingga tidak mungkin menjadi tipis. Sel-sel kulit akan terus memperbarui diri. Proses peeling ini semata-mata mempercepat proses regenerasi tersebut.

Jika sering melakukan chemical peeling, apakah lama-kelamaan sel
kulit jadi ‘kebal’ sehingga membuat peeling tak lagi bermanfaat?
Yang dimaksud dengan kebal atau imun bisa jadi karena kulit terbiasa
dengan kombinasi serta kadar dari zat aktif yang digunakan. Misalnya karena sudah lama menggunakan krim peeling dari dokter. Jika ini terjadi biasanya dokter akan mengganti kombinasi bahan aktif, juga konsentrasi dari bahan aktif tersebut.